Dakwah adalah seruan. Menyeru kepada manusia yang beragam isi
kepalanya. Perbedaan pengetahuan yang bisa mengakibatkan permusuhan.
Karena manusia adalah musuh apa yang tidak diketahuinya. Berbeda
pengetahuan bisa berbeda paham dan keyakinan.
Dr. Zakir Naik seorang dokter medis yang beralih ke bidang dakwah.
Memenuhi kualifikasi untuk menyapa seluruh umat manusia. Jenius ataupun
awam. Penyuka dalil ataupun nalar. Artikulasi dakwahnya menggetarkan.
Tidak hanya(kurang tepat kata hanya, karena untuk mencapainya sedikit
orang) hafal Al Qur’an dan Shahih Bukhari Muslim, menguasai kitab agama
lain. Melainkan memahami dan mampu memilih argumen yang tepat. Dai
langka di abad modern. Beliau seolah hadir dari puluhan abad yang lalu.
Sekaligus dengan skill terbaik dai era modern.
Di era tanpa batas. Kemampuan seperti Dr. Zakir Naik sangat
menggentarkan. Dengan memanfaatkan multimedia siapapun dapat tersentuh
dakwahnya. Bahkan orang-orang yang tak pernah berjumpa dengannya.
Jika dai lain memilih narasi atau orasi. Beliau ahli dalam
argumentasi. Semua serangan dapat dipatahkan. Serangan argumentasinya
efektif. Kuda-kuda ilmunya kokoh. Dalam teori perang Sun Tzu,”Jika ingin
memenangi semua pertempuran, syaratnya adalah mengenali diri sendiri
dan lawan”. Dr. Zakir Naik memiliki persyaratan tersebut.
Buku “Debat Islam vs Non Islam” merangkum perdebatan Dr. Zakir Naik.
Terbagi dalam tujuh bab: Keimanan, Wanita, Makanan dan Minuman,
Terorisme dan Jihad, Kaum Muslim dan Non Muslim, Al Qur’an dan Ilmu
Pengetahuan.
Pertanyaan-pertanyaan sensitif terjawab dengan lugas dan makjleb.
Awalnya orang merasa gembira menemukan celah argumentasi. Tetapi dengan
mudah Dr. Zakir Naik menutup celah itu. Sekaligus menyadarkan kebodohan
penyerang.
Sebagai contoh, Arun Shourie menyerang dengan lantang kesalahan
matematis dalam Al Qur’an. Dalam surah An Nisa ayat 11 dan 12 bab
pembagian waris, hasilnya lebih dari satu.
Dr. Zakir Naik hanya mengingatkan peraturan dasar matematika
BODMAS(Bracket Off, Division, Multiplication, Addition dan
Substraction). Jadi bukan Allah yang tidak tahu matematika, tetapi Arun
Shourie-lah yang tidak paham matematika. Satu syubhat ilmu terpatahkan.
Tidak hanya bagi non muslim. Buku ini bekal berharga bagi muslim
bahkan dainya. Fitnah syubhat yang semakin menjadi-jadi harus ada
dokternya. Dr. Zakir Naik tetap seorang dokter. Dokter yang menyediakan
anti vaksin virus kebodohan
Minat ?
Hub : 085 293 864 647