Senin, 20 Mei 2013

Hilyatul Auliya’ : Sejarah dan Biografi Ulama Salaf [ Jilid 1 ]

Sejarah hidup generasi Salaf  mengandung banyak sekali pelajaran yang berharga, petuah yang baik, petunjuk dan cahaya, kemenangan dan keberuntungan, kebahagiaan dan kesuksesan. Di sana ada penyucian karakter, pelembutan jiwa, pemantapan iman dan tauhid, dan pemandangan nyata mengenai komitmen terhadap agama. Dan boleh dikata sejarah hidup mereka adalah f igur yang bisa dijadikan sebagai contoh dan tauladan dalam segala hal.
Abdullah bin Mas'ud  -Rodliallohu Anhu- berkata,
"Barangsiapa ingin mencari tauladan, hendaklah ia mencari tauladan pada orang yang sudah mati. Karena orang yang hidup tidak terjamin aman dari ancaman fitnah."
Itulah jalan dan nasihat sahabat Abdullah bin Mas'ud, sebagai pedoman bagi kita dalam mencari suri tauladan. Sebab, manusia yang sempurna jumlahnya sangatlah sedikit.
Membicarakan kehidupan generasi seperti mereka akan menghidupkan hati dan membangkitkan semangat Oleh karena itulah ketika ulama besar Al Imam Abdullah bin Mubarak -rahimahulloh-  ditanya, "Mengapa anda tidak mau duduk bersama kami?" Dia menjawab," Aku pergi untuk duduk bersama para sahabat Nabi -Sholallahu Alaihi Wassalam- ." Maksudnya adalah  beliau lebih memilih untuk belajar dan membaca buku-buku biografi dan sejarah hidup mereka.
Karena metode pendidikan yang bisa meresap ke dalam hati adalah membaca sejarah hidup orang-orang terkemuka.
 Begitu banyak buku-buku yang mengisahkan tentang perjalanan hidup, siroh, thabaqot, sejarah para Salaf, salah satu diantaranya kitab : Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Asyfiya’ ( Perhiasan para wali dan tingkatan orang-orang ‘suci’),  sebuah kitab ensiklopedi Islam yang memaparkan sejarah dan biografi para ulama Salaf terdahulu secara detail. Dengan membawakan hadits dan atsar beserta sanad-nya.mencerikan sejarah hidup generasi islam mulai dari generasi Shahabat, Tabi’in, tabiut tabi’in dan seterus nay dari ulama-ulama Sunnah.
    Sistematika penyajian buku ini terbilang klasik, karena semua kisah dan biografi ulama Salaf disini diceritakan menggunakan hadits dan atsar lengkap, sehingga valliditas dan keontetikan ceritanya pun bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiyah lewat studi hadits dan atsar. Oleh karena itu buku ini menjadi referensi utama dalam disiplin ilmu Sejarah.
Kitab Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Asyfiya’, ini ditulis oleh  Al Imam Abu Nu’aim Al Ashfani -rahimahulloh- ,Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Abdullah bin Ahmad Al-Ashfahani. Beliau lahir pada tahun 336 H, dan waf at pada tahun 430 H.

Imam Adz-Dzahabi -rahimahulloh- mengatakan,
"Dia adalah Imam Al-Hafizh (penghafal Hadis), Ats-Tsiqah (terpercaya), sangat alim, maha guru Islam."

Imam Al-Khatib Al-Baghdadi -rahimahulloh-  mengatakan,
 "Saya tidak melihat orang yang layak menyandang gelar Al-Hafizh selain dua orang: Abu Nu'aim Al-Ashfahani dan Abu Hazim Al-A'raj."

Ibnu Ahmad Al-Hambali -rahimahulloh- mengatakan,
"Abu Nu'aim adalah satu-satunya orang di dunia ini yang memiliki isnad tertinggi yang disertai dengan kuatnya hafalan dan kedalaman pengetahuan dalam bidang Hadis dan disiplin ilmu-ilmunya." (lihat : SyadzaratAdz-Dzahab)

Ibnu Mardawaih -rahimahulloh-  mengatakan,
 "Abu Nu'aim adalah orang yang didatangi banyak orang pada zamannya. Di seluruh penjuru dunia ini tidak ada orang yang lebih baik sanad dan hafalannya daripada dia. Para huffadh (penghafal Hadis) dunia berkumpul di sisinya. Sehingga setiap hari menjadi giliran salah seorang di antara mereka untuk membaca apa yang dia inginkan sampai menjelang Dhuhur. Lalu ketika dia (Abu Nu'aim) pulang ke rumahnya, terkadang ada orang yang membaca satu juz di hadapannya selama di jalan dan dia sama sekali tidak mengeluh. Dia selalu sibuk dengan menulis atau menyampaikan Hadis."

Ibnu Khalkan -rahimahulloh- mengatakan,
 "Dia adalah Al-Hafizh yang sangat populer, penulis kitab Hilyah Al  Aulia,  Dia termasuk salah satu tokoh terkemuka dan salah seorang hafizh besar yang tsiqah (terpercaya)."

      Imam  Ibnu Taimiyah -rahimahulloh-  pernah ditanya tentang orang yang mau mendengarkan kitab-kitab Hadis dan Tafsir. Tapi ketika kitab Hilyatul Auliya’ dibacakan kepadanya, orang itu tidak mau mendengarkannya. Maka Ibnu Taimiyah -rahimahulloh-  menjawab, "Abu Nu'aim adalah salah satu penghafal Hadis terkemuka, penulis buku terbanyak, dan karya tulisnya banyak dimanfaatkan orang. Dia lebih besar daripada sekedar disebut tsiqah (terpercaya). Karena kualitasnya lebih tinggi daripada gelar itu, dan kitabnya (Hilyatul Auliya) adalah salah satu buku terbaik yang mengangkat kisah-kisah orang-orang zuhud. Meskipun demikian, di dalamnya terkandung Hadis-Hadis dan hikayat-hikayat yang batil." (lihat Majmu Al-Fatawa, I8/17)

Ibnu Nashiruddin Ad Dimasqi -rahimahulloh-  mengatakan,
"Ketika kitab Hilyatul Auliya selesai disusun, mereka membawanya ke Naisabur dan terjual dengan harga 400 Dinar."

Imam  Ibnu Katsir  -rahimahulloh- mengatakan,  "Abu  Nu'aim  Al-Ashfahani adalah seorang hafizh (penghafal Hadis) yang besar dan memiliki banyak karya tulis yang bermanf aat dan populer. Di antaranya adalah Hilyatul Auliya yang terdiri dari banyak jilid. Ini menunjukkan luasnya periwayatan,  banyaknya guru, kekuatannya dalam menelaah sumber-sumber Hadis dan banyaknya jalur yang dilaluinya."

Kritik terhadap Kitab ini
1. Banyak memuat Hadis maudlu (palsu), tanpa disertai keterangan.
2. Menyandarkan perilaku sufi kepada para sahabat terkemuka seperti Abu Bakar, Umar dan Utsman, juga kepada para imam terkemuka selain mereka.
3. Menyebutkan hikayat-hikayat dan banyak hal tentang sufisme yang tidak boleh dikerjakan. Karena bisa jadi itu akan didengar oleh pemula yang sedikit ilmunya, dan mengira bahwa itu semua adalah baik kemudian diamalkan.
4.Terlalu banyak menyebutkan hal-hal yang bukan menjadi bagian dari tema sentral kitab ini (yaitu kisah tentang orang-orang zuhud). Misalnya, menyebutkan banyak cerita tentang orang-orang zuhud yang terkadang keluar dari pembicaraan tentang ibadah dan kezuhudan mereka.

Oleh karena itulah, dalam edisi terjemah ini diambilkan dari sumber kitab asli yang telah ditahqiq/ diteliti ulang :
1. diteliti  kitab dan mengakurasikan redaksi nya
2. mentahrij ayat-ayat Al Qur’an
3. mentakhrij hadits-hadits dengan disertai penjelasan tentang keshahihan atau kelemahannya dengan merujuk pada kitab-kitab Shahih lainnya.
4.menerangkan kata-kata yg sulit difahami makna dalam kitab asli nya.
dengan demikian, diharapkan, muslimin yang membaca dan mempelajari nya akan lebih mantap dan tanpa ragu dan khawatir akan kisah2 batil di dalam nya.
Inilah jilid 1, pembahasan tentang sejarah Sahabat Rosululloh -Sholallahu Alaihi Wassalam-

Hilyatul Auliya’ : Sejarah dan Biografi Ulama Salaf [ Jilid 1 ]
Judul asli : Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Asyfiya’
Penulis :Al Imam Abu Nu’aim Al Ashfani -rahimahulloh-
Pentahqiq : Abdulloh Al Minsyawi, Muhammad Ahmad Isa, Muhammad Abdulloh Al Hindi
Fisik : Buku ukuran sedang, hardcover, 876 hlm
Penerbit : Pustaka Azzam
Harga Rp 193.000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar